Euro melemah terhadap rival-rival utamanya hari Senin, mencetak rekor terendah versus Franc Swiss, dipicu lemahnya data manufaktur AS yang menambah kecemasan atas pemulihan ekonomi global. Volume perdagangan yang tipis juga menyebabkan harga bergejolak, menurut trader, dengan Euro masih akan tertekan dalam waktu dekat ini mengingat pemulihan ekonomi di kawasan tersebut masih lambat. Kondisi itu menguatkan spekulasi ECB akan merubah pandangan hawkish-nya pada kebijakan moneter, dalam pertemuan kebijakan hari Kamis mendatang.
"Yield obligasi negara-negara kecil zona Euro melebar, menambah alasan bagi para investor untuk menghindari resiko," kata Jessica Hoversen, analis forex pada MF Global di New York. "Reaksi hari ini terjadi secara bertahap, diawali oleh pergerakan Franc Swiss dan Yen Jepang, dan kemudian Euro bereaksi paling akhir." Data ekonomi di hari Senin juga memicu pelemahan Euro. Indeks manufaktur Institute for Supply Management merosot ke posisi terendah sejak Juli 2009, menyusul data GDP kuartal kedua AS yang lemah pada hari Jumat lalu.
Semoga info ini bermanfaat.
Salam CUan :)