Minggu, 14 November 2010

Aturan Baru Uang ke-2: Pelajari Cara menggunakan UTANG

Banyak orang mengajarkan bahwa utang itu buruk atau jahat . Mereka mengkhotbahkan cerdasnya melunasi utang dan menjauhkan diri dari utang. Pada tahapan tertentu mereka benar. Ada yang namanya utang baik dan utang buruk. Memang bijaksana untuk melunasi utang buruk - atau sedari awal tidak tercemplung ke dalamnya. Sederhananya, utang buruk mengeluarkan uang dari kantong anda dan utang baik memasukkan uang ke kantong anda. Kartu kredit adalah utang buruk karena orang menggunakan kredit untuk membeli barang-barang yang terdepresi, seperti televisi layar lebar. Pinjaman untuk investasi properti yang anda sewakan adalah utang baik kalau arus kas aset tersebut menutup cicilan utang dan memasukkan uang ke saku anda.



Orang yang mengkhotbahkan jahatnya utang tidak mengerti bahwa utang sangatlah penting bagi perekonomian Amerika. Entah itu utang baik atau buruk masih menjadi topik yang diperdebatkan. Yang tidak bisa diperdebatkan adalah tanpa utang, keseluruhan perekonomian kita akan tumbang. Itulah sebabnya pemerintah kita mengeluarkan sejumlah obligasi untuk meningkatkan uang. Itulah sebabnya pemerintah terlibat dalam pengeluaran defisit yang belum pernah terjadi. Ketakutan terbesar pemerintah adalah deflasi, dan salah satu cara untuk melawan deflasi adalah inflasi. Dan salah satu cara untuk menciptakan inflasi adalah utang.

Saya tahu presiden Obama menjanjikan perubahan dan harapan. Namun, melihat ia memilih TIm Geithner menjadi menteri keuangan dan mantan menteri keuangan Larry Summers menjadi kepala National Economic Council - Orang-orang yang mempercepat timbulnya krisis dalam pemerintahan Presiden Clinton - tak ada yang akan berubah kecuali saya dan anda tidak kembali berutang. Kalau anda dan saya berhenti meminjam dan bank berhenti meminjamkan, akan ada kehancuran besar dan mungkin depresi.

Alasan pembekuan kredit dalam waktu lama akan mengarah ke depresi adalah perekonomian sekarang tumbuh karena anda dan saya berutang, bukan karena produksi barang. Pada 2003, Presiden George W. Bush berkata, "Menjadi kepentingan nasional bahwa semakin banyak orang yang memiliki rumah sendiri". Jelaslah, ia mendorong nilai kepemilikan rumah karena ingin lebih banyak orang berutang guna menyelamatkan perekonomian. Sekarang anda mungkin menyadari bahwa saat bank menyita properti, mereka tidak menginginkan rumanya. Rumah bukan aset. Anda-lah asetnya - atau lebih tepatnya, kemampuan anda membayar bunga cicilanlah asetnya.

Tentu saja, hidup di ujung tanduk dalam hal utang juga berarti mati di ujung pedang utang. Pada 2007, saat utang kartu kredit yang menggunung dan melebihi batas serta utang ekuitas rumah mencapai puncaknya, Amerika Serikat dan dunia tidak bisa menyerap lebih banyak utang lagi. Saat ini, jutaan orang mendapati kenapa "Rumah anda dan saya bukanlah lagi sebagai aset".