Kamis, 14 Juli 2011

Pasca Testimoni Bernanke

Sterling Melesat Pasca Testimoni Bernanke



Poundsterling menguat tajam terhadap Dollar AS yang melemah secara luas pada hari Rabu, pasca Gubernur Fed Ben Bernanke mengisyaratkan kemungkinan adanya pelonggaran kebijakan moneter putaran berikutnya jika ekonomi terus melemah dan inflasi bergerak turun.

Meskipun begitu, Sterling justru melemah versus Euro menyusul rilis sebuah data menunjukkan jumlah orang Inggris yang mengklaim tunjangan pengangguran mencatat kenaikan tajam pada bulan lalu, angka tertinggi sejak Maret 2010. Hal tersebut menguatkan pandangan bahwa kenaikan suku bunga akan tertunda setidaknya hingga tahun depan mengingat terus memburuknya prospek ekonomi Inggris, serta meningkatkan ekspektasi Bank of England akan melanjutkan program pelonggaran moneternya. "Pasar melihat adanya sedikit resiko untuk pelonggaran kuantitatif lebih lanjut, dan selama pandangan itu belum terbukti salah maka Sterling masih akan tetap tertekan untuk sementara waktu," kata Chris Turner, analis mata uang ING.

Rekor Tinggi Baru Untuk Emas

Harga emas melejit untuk mencetak rekor tinggi di atas $1,585 hari Rabu, seiring kemungkinan penambahan stimulus oleh Federal Reserve dan krisis hutang zona Eropa yang bertambah dalam memicu kenaikan beruntun terpanjang emas dalam 5 tahun.

Emas memperpanjang rally pada wal sesi setelah Gubernur Federal Reserve Ben Bernanke
mengatakan bank sentral siap untuk kembali melonggarkan kebijakan jika perekonomian melemah dan inflasi beranjak turun. Komentar Bernanke dinilai sebagai petunjuk untuk QE3, dorongan naik yang kuat untuk emas. Kecemasan penyebaran krisis hutang zona Eropa ke Italia, negara perekonomian terbesar ke-3 di kawan, dan ketidakpastian mengenai debat menaikkan batas hutang AS menyokong emas.

Komentar Bernanke Lambungkan Minyak

Minyak mentah AS sempat naik ke atas level $98 per barel pada hari Rabu, seiring sinyal penambahan stimulus dari Gubernur Fed Ben Bernanke jika perekonomian melemah, dan suplai minyak mentah AS turun lebih dari perkiraan pekan lalu. Dollar anjlok tajam, membuat minyak dan komoditas lainnya lebih menarik, pasca Bernanke mengatakan bank sentral AS siap kembali melonggarkan kebijakan jika perekonomian melemah dan inflasi beranjak turun.

EIA menunjukkan suplai minyak mentah domestik turun sebanyak 3.1 juta barel pekan lalu, jauh melebihi perkiraan untuk penurunan sebesar 1.8 juta barel serta memperpanjang penurunan untuk 6 minggu berturut-turut. Kecemasan hutang zona Eropa
menekan harga minyak pada awal sesi, kendati data bagus dari Cina dan perkiraan tingginya pertumbuhan permintaan dari International Energy Agency.