Kamis, 22 Maret 2012

Kejatuhan Saham Menyeret Aussie


Dollar Australia diperdagangkan melemah terhadap mata uang AS pada hari Rabu seiring kejatuhan saham global di tengah melemahnya permintaan untuk aset-aset berimbal hasil lebih tinggi.

Mata uang yang sering disebut Aussie ini melanjutkan penurunan hari sebelumnya ketika BHP Billiton Ltd., perusahaan tambang terbesar dunia, mengatakan jika pertumbuhan permintaan bijih besi di China telah melambat seiring pemerintah lebih berfokus pada sektor konsumen dibandingkan proyek-proyek pembangunan. Kendati demikian, Dollar Australia sempat menunjukkan penguatan setelah Perdana Menteri Lucas Papademos berhasil mendapatkan persetujuan parlemen Yunani untuk menerima bailout internasional senilai €130 milyar ($172 milyar).

"Pergerakan mata uang ini nampak sedikit berlebihan," kata Carl Forcheski, seorang direktur penjualan mata uang pada Societe Generale SA di New York. "Namun dengan pasar yang terlihat kehabisan tenaga, koreksi masih dimungkinkan."

Semoga info ini bermanfaat.

Salam CUan :)